Tugas I
1. Bagian tulang kaki yang sering patah akibat stress tekanan adalah tibia ( tulang kering). Didaerah patah ini tibia mempunyai luas penampang sekitar 3 cm2. Jika kekuatan tibia dianggap sama dengan fermur, berapa besarnya gaya / beban maksimum yang dapat ditahan oleh tibia yang tidak patah ? ( tulang = 17 x 107 N/m2 ).
2. Jika fermur manusia yang panjangnya l dan luas penampangnya A diberi stress tekanan sebesar 7 x 107 N/m2 , berapa % perubahan panjangnya ?.
3. Jika terdapat endapan “ plague” pada arteri sehingga jejari penampang efektifnya berkurang 20 % , berapa kali tekanan diperbesar agar kecepatan aliran darah tidak berubah ?.
4. Seseorang setiap harinya mengkomsumsi makanan yang dapat menghasilkan energi sebesar 3000 kkal. Setiap hari orang tersebut bekerja selama 8 jam, dan pekerjaannya adalah memindahkan barang yang massanya 20 kg dari permukaan tanah ke tempat yang tingginya 1,5 m dari permukaan tanah sekali setiap 10 detik . Berapa % energi yang dipergunakan untuk kerja ?.
5. Seseorang melakukan aktivitas sedang dalam sebuah ruangan yang temperaturnya 20o C. Dengan hanya menggunakan celana pendek, luas permukaan tubuhnya yang langsung bersentuhan dengan lingkungan adalah 1,5 m2 . Berapa besar kalor yang diradiasikan keluar perjam-nya jika temperature tubuhnya 34o C?.
6. Seperti Soal 18. Jika energi yang diperlukan untuk menguapkan keringat di tubuhnya adalah 500 kkal/kg dan oksigen yang diserap untuk aktivitas sedang adalah 93,21 liter/jam, berapa banyak keringat yang harus diuapkan untuk membebaskan sisa energi panas yang ada dalam tubuhnya ?.
7. Peralatan laboratorium berupa ruang vakum mempunyai tekanan sebesar 10-15 atm. Berapa banyak molekul per-cm3 di dalam ruang vakum tersebut pada temperature 20o C ?.
8. Oksigen berdifusi melalui permukaan kulit serangga ke dalam tubuh serangga melalui pembuluh/pipa yang dikenal dengan trachea. Rata-rata sebuah trachea mempunyai ukuran panjang 2 mm dan luas penampang 20 oA2 (1 oA2 = 10-10 m). Misalkan konsentrasi oksigen di dalam tubuh serangga setengah kali konsentrasi oksigen di luar tubuhnya. Berapakah laju di fusi (N/t) oksigen jika konsentrasi oksigen di udara 8,7 mol/m3 dan D=1,0 x 10-5 m2/s ?
9. Misalkan lima buah molekul mempunyai kecepatan yang berbeda-beda , yaitu v1 = 100 m/s, v2 = 150 m/s, v3 = 200 m/s, v4 = 300 m/s, dan v5 = 400 m/s, berapa kecepatan rata-ratanya ?.
10. 50 mg NaCl dapat terdisosiasi 100% dalam 1 liter larutan menjadi ion Na+ dan Cl- . Berapa besar tekanan osmotik dari larutan NaCl tersebut pada temperature 20o C ?. (BMNaCl = 58,5 gr/mol).
11. Berapakah kapasitansi suatu kapasitor yang terdiri dari lempeng dengan luas 5 cm2 yang terpisahkan oleh penyekat dengan tebal 0,1 mm ?. (tetapan dielektrik penyekat 3,5 ).
12. Suatu tipe membran sel terdiri dua lapisan protein yang bermuatan sebesar – 3,5 x 10-13 C, dan dipisahkan oleh lapisan lemak yang tebalnya 3 x 10-9 m dan konstanta dielektriknya k= 5. Jika beda potensial antara kedua lapisan protein adalah –7 x 10-2 volt, maka luas permukaan membrane adalah :
13. Sebuah benda diletakkan pada jarak 30 cm di depan cermin cembung yang berjari-jari 30 cm. Dimana letak banyangannya ?.
14. Seorang anak tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak lebih jauh dari 80 cm. Berapa ukuran kacamata yang harus dipakai anak itu ?.
15. Seorang tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak lebih kecil dari 75 cm. Berapa ukuran kacamata yang harus dipakai orang tersebut agar dapat melihat normal ?.
16. Seorang mempunyai titik dekat dan titik jauh masing-masing 60 cm dan 3 cm. Berapakah ukuran kacamata yang bifocal yang harus dipakai agar ia dapat melihat dengan normal ?. (dalam satuan dioptri).
17. Berapa dosis yang diterima oleh seorang pasien 60 kg yang terpapar 30 s pada sumber 60Co 8 g ?. ( andaikan bahwa 1 persen sinar gamma yang terpancar oleh sumber mencapai pasien tersebut):
18. Partikel alfa terdiri dari …..
Rabu, 13 Januari 2010
Makalah Demam Berdarah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang yang serba maju ini, kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi. Tetapi terkadang hal itu tidak bisa diimbangi oleh kebiasaan hidup manusia akan menjaga kebersihan lingkungan. Banyak penyakit yang muncul akibat dari kelalaian terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut.
Hampir setiap tahunnya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap merebaknya kasus DBD ini.
Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan penyakit lain seperti flu atau typhus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bersifat asistomatik atau tidak jelas gejalanya. Pasien DBD biasanya atau seringkali menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual maupun diare.
Masalah bisa bertambah karena virus DBD dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau typhus. Oleh karena itu, permasalahan DBD masih belum mencapai titik terang hingga sekarang.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengulas lebih dalam DBD dalam karya tulis yang berjudul, “Lebih Mengenal Demam Berdarah Dengue”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit DBD ?
2. Apa penyebab penyakit DBD ?
3. Apa gejala-gejala yang akan ditimbulkan penyakit DBD ?
4. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan yang tepat bagi penderita penyakit DBD ?
C. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan manfaat penulisan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian penyakit Demam Berdarah Dengue dan gejala-gejala yang ditimbulkan.
2. Mengetahui penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue tersebut serta cara pencegahan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue.
3. Agar masyarakat lebih mewaspadai bahaya dari penyakit Demam Berdarah Dengue.
4. Agar tidak ada lagi kesalahpahaman dalam mendiagnosis penyakit Demam Berdarah Dengue dalam lingkungan masyarakat awam, sehingga mampu melakukan langkah-langkah pengobatan terhadap penyakit DBD dengan benar.
D. Sistematika Penulisan
Pada paper penulis yang berjudul “Lebih Mengenal Demam Berdarah Dengue” terbagi menjadi 4 bab. Pembagian penulisan dalam paper ini untuk memudahkan penulis dalam menyusun hasil penelaahan terhadap permasalahan yang ada.
Adapun sistematika penulisan paper ini diuraikan sebagai berikut :
Bab Satu – Pendahuluan, yang berisikan : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.
Bab Dua – Permasalahan, yang berisikan tentang bagaimana demam berdarah menjadi wabah tahunan di Indonesia
Bab Tiga – Pembahasan, berisikan tentang penyajian data dan pemecahan terhadap masalah-masalah yang ditimbulkan oleh penyakit Demam Berdarah Dengue.
Bab Empat – Kesimpulan dan Saran, yang mana isinya adalah kesimpulan dan saran.
BAB II
PERMASALAHAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue sudah menjadi penyakit tahunan di Indonesia. Oleh karena itu disebut penyakit endemis Namun meskipun begitu, masyarakat masih tidak perduli dengan masalah tersebut. Seolah - olah masyarakat sudah terbiasa menghadapi penyakit tersebut setiap tahunnya.Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit Demam Berdarah menjadi penyebab kurangnya kesadaran mereka untuk mencegah penyakit tersebut.
Misalnya, pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa pada saat gejala awal seringkali tidak begitu dihiraukan oleh karena demam datang dengan tiba-tiba. Mereka tetap melakukan kegiatan seperti biasanya dan baru merasakan sakit bila timbul gejala berikutnya yaitu lesu, tidak enak makan dan lain sebagainya.
Selain itu, kurangnya koordinasi antara rumah sakit, puskesmas dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi lingkungan setempat untuk menangani penyakit ini.
Seperti yang kita ketahui sampai sekarang belum ada obat yang dapat membunuh virus dengue ataupun vaksin demam berdarah, maka upaya untuk pencegahan demam berdarah ditujukan pada pemberantasan nyamuk beserta tempat perindukannya.
Dengan disusunnya karya ilmiah ini diharapkan pembaca semakin memahami tentang penyakit demam berdarah dan timbul kesadaran pembaca untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Dikenal bermacam-macam jenis virus penyebab penyakit demam berdarah, tetapi di Indonesia hanya terdapat 2 jenis virus penyebab demam berdarah yaitu virus dengue dan virus chikungunya. Diantara kedua jenis virus yang terdapat di negeri kita, virus dengue merupakan penyebab terpenting dari demam berdarah. Oleh karena itu, penyakit demam berdarah yang kita kenal tepatnya bernama demam berdarah dengue, sesuai dengan nama virus penyebabnya.
B. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat macam virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus tersebut dalam group B Arthropod Borne Viruses (Arboviruses). Dan keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta.
Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3.
Keempat tipe virus tersebut merupakan genus dari flaviverus famili flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi.
Virus Dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes (Ae.) dari subgenus Stegomyia. Ae. aegypti merupakan vektor epidemi yang paling utama, namun spesies lain seperti Ae. albopictus, Ae. polynesiensis, anggota dari Ae. Scutellaris complex, dan Ae. (Finlaya) niveus juga dianggap sebagai vektor sekunder. Kecuali Ae. aegyti semuanya mempunyai daerah distribusi geografis sendiri-sendiri yang terbatas. Meskipun mereka merupakan host yang sangat baik untuk virus Dengue, biasanya mereka merupakan vektor epidemi yang kurang efisien dibanding Ae. aegypti.
C. Gejala-Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Demam Berdarah Dengue
Pada awal serangan penderita Demam Berdarah Dengue memiliki hal-hal sebagai berikut :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 0C – 40 0C)
2. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
3. Hepatomegali (pembesaran hati)
4. Syok, tekan nadi turun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
5. Trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 / mm3.
6. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai hematokrit.
7. Pendarahan hidung dan gusi.
8. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
D. Cara-cara Pencegahan dan Pengobatan
1. Cara Pencegahan
Penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti) dengan cara PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Upaya ini merupakan cara yang paling mudah, murah, ampuh, terbaik dan dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara sebagai berikut :
a. Membersihkan atau menguras tempat penyimpanan air seperti : bak mandi, drum, vas bunga, tempat minum burung, perangkat semut, dan lain-lain sekurang-kurangnya satu minggu sekali.
b. Tutuplah tempat penampungan air dengan rapat, agar supaya nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu.
c. Kuburlah atau buang pada tempatnya barang-barang bekas seperti : kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah dan barang yang lainnya yang dapat menampung air hujan agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
d. Tutuplah lubang-lubang pada pagar yang terbuat dari bambu dengan tanah atau adukan semen.
e. Lipatlah kain atau pakaian yang bergelantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap di situ.
f. Untuk tempat-tempat yang tidak mungkin atau sulit untuk dibersihkan dan dikuras, taburkanlah bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut yang fungsinya untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Selain 6 cara di atas, cara memberantas nyamuk Aedes Aegypti dapat juga dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Penyemprotan menggunakan zat kimia
b. Pengasapan dengan insektisida
c. Memutus daur hidup nyamuk dengan menggunakan ovitrap dan memelihara ikan cupang atau ikan pemakan jentik
Untuk memberantas jentik-jentik nyamuk dapat menggunakan serbuk ABATE, dengan komposisi takaran 1 gram serbuk ABATE untuk 10 liter air.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan “3 M PLUS” yaitu menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus lainnya yang sesuai dengan kondisi setempat.
2. Cara-cara Pengobatan
Pengobatan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Untuk mengantisipasi demam dapat diberikan Paracetamol.
b. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter – 2 liter dalam 24 jam seperti : air teh, gula sirup, jus buah-buahan atau susu.
c. Sebagai pertolongan pertama dapat diberi Oralit (garam elektrolit) kalau perlu 1 sendok makan tiap 3-5 menit.
d. Apabila kadar hemotokrit turun sampai 40% muka harus diinfus Nacl atau ringer.
e. Antibiotik boleh diberikan apabila terjadi infeksi sekunder.
f. Pada saat penderita syok atau pingsan maka boleh diberikan oksigen.
g. Transfusi darah boleh diberikan apabila penderita mengalami pendarahan yang signifikan.
h. Penggantian cairan tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan saat pemberian cairan pengganti tubuh atau infus, harus diawasi selama 24 jam sampai dengan ditandai jumlah urine cukup, denyut nadi yang kuat dan tekanan darah membaik. Apabila pemberian cairan intravena diteruskan setelah ada tanda-tanda tersebut maka akan terjadi over hidrasi yaitu dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah cairan dalam pembuluh darah, edema paru-paru dan gagal jantung.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam paper di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
2. Penyebab penyakit DBD di Indonesia adalah virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4.
3. Perlunya kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue terutama pada waktu musim penghujan.
4. Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M PLUS.
B. Saran
Dalam upaya mengatasi penyakit Demam Berdarah Dengue ada beberapa saran dari penulis yang dapat diikuti, diantaranya :
1. Bagi setiap masyarakat hendaknya mau menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan lingkungan.
2. Hendaknya diberikan penyuluhan dan bimbingan terhadap para siswa di sekolah tentang penyakit Demam Berdarah Dengue.
3. Perlunya dilakukan 3M PLUS yaitu menutup, menguras, menimbun serta beberapa plus-plus lainnya seperti memelihara ikan cupang atau ikan pemakan jentik.
4. Early Warning Outbreak Recognition System (EWORS) perlu dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang yang serba maju ini, kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi. Tetapi terkadang hal itu tidak bisa diimbangi oleh kebiasaan hidup manusia akan menjaga kebersihan lingkungan. Banyak penyakit yang muncul akibat dari kelalaian terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut.
Hampir setiap tahunnya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap merebaknya kasus DBD ini.
Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan penyakit lain seperti flu atau typhus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bersifat asistomatik atau tidak jelas gejalanya. Pasien DBD biasanya atau seringkali menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual maupun diare.
Masalah bisa bertambah karena virus DBD dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau typhus. Oleh karena itu, permasalahan DBD masih belum mencapai titik terang hingga sekarang.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengulas lebih dalam DBD dalam karya tulis yang berjudul, “Lebih Mengenal Demam Berdarah Dengue”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit DBD ?
2. Apa penyebab penyakit DBD ?
3. Apa gejala-gejala yang akan ditimbulkan penyakit DBD ?
4. Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan yang tepat bagi penderita penyakit DBD ?
C. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan manfaat penulisan adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian penyakit Demam Berdarah Dengue dan gejala-gejala yang ditimbulkan.
2. Mengetahui penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue tersebut serta cara pencegahan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue.
3. Agar masyarakat lebih mewaspadai bahaya dari penyakit Demam Berdarah Dengue.
4. Agar tidak ada lagi kesalahpahaman dalam mendiagnosis penyakit Demam Berdarah Dengue dalam lingkungan masyarakat awam, sehingga mampu melakukan langkah-langkah pengobatan terhadap penyakit DBD dengan benar.
D. Sistematika Penulisan
Pada paper penulis yang berjudul “Lebih Mengenal Demam Berdarah Dengue” terbagi menjadi 4 bab. Pembagian penulisan dalam paper ini untuk memudahkan penulis dalam menyusun hasil penelaahan terhadap permasalahan yang ada.
Adapun sistematika penulisan paper ini diuraikan sebagai berikut :
Bab Satu – Pendahuluan, yang berisikan : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan sistematika penulisan.
Bab Dua – Permasalahan, yang berisikan tentang bagaimana demam berdarah menjadi wabah tahunan di Indonesia
Bab Tiga – Pembahasan, berisikan tentang penyajian data dan pemecahan terhadap masalah-masalah yang ditimbulkan oleh penyakit Demam Berdarah Dengue.
Bab Empat – Kesimpulan dan Saran, yang mana isinya adalah kesimpulan dan saran.
BAB II
PERMASALAHAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue sudah menjadi penyakit tahunan di Indonesia. Oleh karena itu disebut penyakit endemis Namun meskipun begitu, masyarakat masih tidak perduli dengan masalah tersebut. Seolah - olah masyarakat sudah terbiasa menghadapi penyakit tersebut setiap tahunnya.Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit Demam Berdarah menjadi penyebab kurangnya kesadaran mereka untuk mencegah penyakit tersebut.
Misalnya, pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa pada saat gejala awal seringkali tidak begitu dihiraukan oleh karena demam datang dengan tiba-tiba. Mereka tetap melakukan kegiatan seperti biasanya dan baru merasakan sakit bila timbul gejala berikutnya yaitu lesu, tidak enak makan dan lain sebagainya.
Selain itu, kurangnya koordinasi antara rumah sakit, puskesmas dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pengecekan terhadap kondisi lingkungan setempat untuk menangani penyakit ini.
Seperti yang kita ketahui sampai sekarang belum ada obat yang dapat membunuh virus dengue ataupun vaksin demam berdarah, maka upaya untuk pencegahan demam berdarah ditujukan pada pemberantasan nyamuk beserta tempat perindukannya.
Dengan disusunnya karya ilmiah ini diharapkan pembaca semakin memahami tentang penyakit demam berdarah dan timbul kesadaran pembaca untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus. Dikenal bermacam-macam jenis virus penyebab penyakit demam berdarah, tetapi di Indonesia hanya terdapat 2 jenis virus penyebab demam berdarah yaitu virus dengue dan virus chikungunya. Diantara kedua jenis virus yang terdapat di negeri kita, virus dengue merupakan penyebab terpenting dari demam berdarah. Oleh karena itu, penyakit demam berdarah yang kita kenal tepatnya bernama demam berdarah dengue, sesuai dengan nama virus penyebabnya.
B. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat macam virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus tersebut dalam group B Arthropod Borne Viruses (Arboviruses). Dan keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta.
Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3.
Keempat tipe virus tersebut merupakan genus dari flaviverus famili flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi.
Virus Dengue ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes (Ae.) dari subgenus Stegomyia. Ae. aegypti merupakan vektor epidemi yang paling utama, namun spesies lain seperti Ae. albopictus, Ae. polynesiensis, anggota dari Ae. Scutellaris complex, dan Ae. (Finlaya) niveus juga dianggap sebagai vektor sekunder. Kecuali Ae. aegyti semuanya mempunyai daerah distribusi geografis sendiri-sendiri yang terbatas. Meskipun mereka merupakan host yang sangat baik untuk virus Dengue, biasanya mereka merupakan vektor epidemi yang kurang efisien dibanding Ae. aegypti.
C. Gejala-Gejala Yang Ditimbulkan Oleh Demam Berdarah Dengue
Pada awal serangan penderita Demam Berdarah Dengue memiliki hal-hal sebagai berikut :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 0C – 40 0C)
2. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
3. Hepatomegali (pembesaran hati)
4. Syok, tekan nadi turun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
5. Trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 / mm3.
6. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai hematokrit.
7. Pendarahan hidung dan gusi.
8. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
D. Cara-cara Pencegahan dan Pengobatan
1. Cara Pencegahan
Penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti) dengan cara PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Upaya ini merupakan cara yang paling mudah, murah, ampuh, terbaik dan dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara sebagai berikut :
a. Membersihkan atau menguras tempat penyimpanan air seperti : bak mandi, drum, vas bunga, tempat minum burung, perangkat semut, dan lain-lain sekurang-kurangnya satu minggu sekali.
b. Tutuplah tempat penampungan air dengan rapat, agar supaya nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu.
c. Kuburlah atau buang pada tempatnya barang-barang bekas seperti : kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah dan barang yang lainnya yang dapat menampung air hujan agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
d. Tutuplah lubang-lubang pada pagar yang terbuat dari bambu dengan tanah atau adukan semen.
e. Lipatlah kain atau pakaian yang bergelantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap di situ.
f. Untuk tempat-tempat yang tidak mungkin atau sulit untuk dibersihkan dan dikuras, taburkanlah bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut yang fungsinya untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Selain 6 cara di atas, cara memberantas nyamuk Aedes Aegypti dapat juga dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Penyemprotan menggunakan zat kimia
b. Pengasapan dengan insektisida
c. Memutus daur hidup nyamuk dengan menggunakan ovitrap dan memelihara ikan cupang atau ikan pemakan jentik
Untuk memberantas jentik-jentik nyamuk dapat menggunakan serbuk ABATE, dengan komposisi takaran 1 gram serbuk ABATE untuk 10 liter air.
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan “3 M PLUS” yaitu menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus lainnya yang sesuai dengan kondisi setempat.
2. Cara-cara Pengobatan
Pengobatan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Untuk mengantisipasi demam dapat diberikan Paracetamol.
b. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter – 2 liter dalam 24 jam seperti : air teh, gula sirup, jus buah-buahan atau susu.
c. Sebagai pertolongan pertama dapat diberi Oralit (garam elektrolit) kalau perlu 1 sendok makan tiap 3-5 menit.
d. Apabila kadar hemotokrit turun sampai 40% muka harus diinfus Nacl atau ringer.
e. Antibiotik boleh diberikan apabila terjadi infeksi sekunder.
f. Pada saat penderita syok atau pingsan maka boleh diberikan oksigen.
g. Transfusi darah boleh diberikan apabila penderita mengalami pendarahan yang signifikan.
h. Penggantian cairan tubuh.
Hal yang perlu diperhatikan saat pemberian cairan pengganti tubuh atau infus, harus diawasi selama 24 jam sampai dengan ditandai jumlah urine cukup, denyut nadi yang kuat dan tekanan darah membaik. Apabila pemberian cairan intravena diteruskan setelah ada tanda-tanda tersebut maka akan terjadi over hidrasi yaitu dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah cairan dalam pembuluh darah, edema paru-paru dan gagal jantung.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam paper di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.
2. Penyebab penyakit DBD di Indonesia adalah virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4.
3. Perlunya kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue terutama pada waktu musim penghujan.
4. Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M PLUS.
B. Saran
Dalam upaya mengatasi penyakit Demam Berdarah Dengue ada beberapa saran dari penulis yang dapat diikuti, diantaranya :
1. Bagi setiap masyarakat hendaknya mau menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan lingkungan.
2. Hendaknya diberikan penyuluhan dan bimbingan terhadap para siswa di sekolah tentang penyakit Demam Berdarah Dengue.
3. Perlunya dilakukan 3M PLUS yaitu menutup, menguras, menimbun serta beberapa plus-plus lainnya seperti memelihara ikan cupang atau ikan pemakan jentik.
4. Early Warning Outbreak Recognition System (EWORS) perlu dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna.
Langganan:
Postingan (Atom)